RTS.Center.Com–03–05–2020–Jakarta–Berita–SMA Seminari Sinar Buana–Sumba Barat Daya sudah 100% selesai direnovasi, dan Seminari Menengah Santa Maria Immaculata–Lalian–Atambua, sudah mencapai 90% pengerjaan. Diperkirakan Seminari Lalian selesai pada akhir Mei 2020. Kedua lembaga pendidikan dan pembinaan siswa-siswa calon Imam tersebut berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdasarkan pemberitahuan Juniarti Siregar, salah satu pengurus Komunitas Peduli Kasih (KPK), kepada RTS.Center.Com, dikatakannya bahwa kegiatan Malam Peduli Kasih Sumba & Atambua, yang terjadi setahun silam (30/11/2018), yang mana pada kesempatan tersebut dari target 10 Miliard rupiah, terkumpul dana sebesar 6,4 Miliard Rupiah, telah berbuah manis, sesuai target, di mana kedua Seminari Menengah, tempat mendidik dan membina para Calon Imam Katolik, salah satunya telah rampung, dan salah satu yang lainnya akan rampung bulan Mei mendatang.

Juni, sapaan akrab Juniarti Siregar, yang pada kesempatan lalu bertindak selaku Bendahara Panitia MPK, melaporkan progress pengerjaan kedua Seminari tersebut kepada RTS, yang pada kesempatan lalu mempertemukan salah satu Tokoh Nasional asal NTT, Herman Herry, salah satu donatur, dengan pihak KPK. Dikatannya pada RTS, agar RTS menyampaikan laporan terkait pengerjaan kedua Seminari tersebut sebagai tanda pertanggungjawaban KPK dalam menggunakan dana yang terkumpul pada kesempatan MPK Sumba & Atambua berlangsung.

Kepada RTS, Juni melanjutkan bahwa Seminari Sinar Buana Sumba telah rampung dikerjakan (100%) dan telah diserahterimakan kepada Uskup Keuskupan Sumba, YM. Mgr. Edmund Woga, C. SS. R, pada tanggal 20 Februari yang lalu, dan harusnya diresmikan pada tanggal 17 April yang lalu, namun terkendala Covid 19. Untuk Seminari Santa Maria Immaculata, Lalian–Atambua, telah sampai tahapan finishing (90%), dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2020.

Pada kesempatan 30 November silam, Herman Herry, selaku pribadi telah berdonasi bagi kedua Seminari tersebut dengan besaran nilai satu Miliard rupiah (1 M), dengan alokasi masing-masing Seminari sebesar Lima Ratus Juta Rupiah. Di hadapan Ibu Juni, Rm. Filto, salah satu Direktur perusahaan milik HH dan RTS, Herman Herry, atau yang santer dikenal dengan sebutan HH menyerahkan donasinya kepada kedua Uskup yang hadir secara langsung di salah satu Gedung yang terletak di wilayah Kemayoran, Jakarta. RTS mengingat betul apa yang disampaikan oleh Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) asal NTT tersebut.

HH, yang juga adalah salah seorang pengusaha kawakan Ibukota, sebelum menyerahkan secarik kertas, yang adalah cek tunai senilai 1 M rupiah, berujar; “Ini hasil dari kerja saya sebagai seorang Pengusaha. Semoga dapat bermanfaat bagi upaya mendidik para Calon Imam di Keuskupan Sumba dan Atambua. Saya harap ini tidak dianggap sebagai upaya Politik, tapi sebagai sebuah bentuk syukur saya pada Tuhan dan kecintaan saya terhadap generasi penerus bangsa dan Gereja di NTT. Saya bersyukur karena Tuhan mengizinkan saya menjadi salah seorang pengusaha. Karena Tuhan memberi berkat berlimpah atas hidup saya, demikian saya menyalurkan berkat Tuhan bagi Gereja”. Ujar HH yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR RI, ketika menyalami kedua Uskup (Mgr. Edmund Woga dan Mgr. Dominikus Saku), sembari mencium Cincin di jari kedua Uskup.

RTS yang menyaksikan kejadian tersebut, di dalam suatu ruangan kecil, kira-kira berukuran 3×4 meter merasa takjub dan sedikit tekejut karena HH yang adalah seorang Pejabat Tinggi Negara, yang notabene beragama Kristen Protestan, begitu menghargai Uskup yang adalah Pemimpin Agama Kristen Katolik. Tidak hanya berdonasi, HH juga begitu menghargai para pemuka Agama. Bagi RTS, HH adalah sosok yang sangat Pluralis dalam hal ini.  

Demikianlah Juni selaku Bendahara Panitia, yang mengurus pembangunan kedua Seminari melaporkan perkembangan pengerjaan kedua seminari kepada HH via WA melalui RTS, yang telah mempertemukan pihak KPK dengan para Tokoh NTT Diaspora.

Sebagai tambahan, acara Malam Peduli Kasih Sumba-Atambua menghadirkan sekitar 1.000 peserta yang datang dari berbagai kalangan, termasuk Alumni Seminari Sumba dan Atambua, para donatur yang berada di Jakarta, serta para tokoh Sumba Atambua Diaspora.

Tuhan begitu baik, menggerakan tangan-tangan kasih untuk menjaga keberlangsungan kehidupan Iman umatNya lewat Renovasi Seminari-Seminari yang semula tidak layak, menjadi tempat yang layak untuk mempersiapkan para Pemimpin Umat dan Gereja kelak. Red//