RTS.Center.Com – 29 – 09 – 2020 – Betun – NGOPI – Sambil Ngopi (Ngobrol Pintar), RTS berkesempatan berdiskusi dengan salah seorang Millenial Malaka. Servasius Naituna, yang akrab disapa dengan Servas namanya.

Putera kedua dari lima orang bersaudara yang lahir di Nunfutu, Desa Wekeke, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka ini ialah seorang Saintis yang  sehari-hari bergiat sebagai konsultan di salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM – Tidak menyebut nama lembaga), sekaligus pecinta bidang pertanian dan peternakan.

Sambil Ngopi, beberapa pertanyaan dilayangkan RTS pada sosok energik nan rendah hati, mantan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas MIPA, Universitas PGRI NTT, periode 2010/2011. Berikut kutipannya:

RTS    : Apa yang kk Servas pahami tentang Politik?

SN       : Kalau pemahaman saya tentang politik, itu tujuannya untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan besar untuk orang-orang kecil. Tujuan berpolitik ialah untuk mendapatkan kekuasaan, dan kekeuasaan itu harus digunakan untuk melayani banyak orang, terlebih orang-orang kecil.

RTS    : sebagai salah seorang yang tergolong sebagai kaum milenial, apa pendapat kk Servas atas realitas Politik di Kabupaten Malaka dewasa ini?

SN       : Situasi politik kita saat ini masih sangat buruk, karena Milenials Malaka, cenderung tidak dewasa dalam berdiskusi, karena, mereka lebih suka menyebar intrik ketimbang mengkritik secara rasional, kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat. Fenomena ini tampak dari komentar-komentar yang dimuat di berbagai lini media sosial, terutama grup-grup Facebook. Sering saya dapati kata dan kalimat yang cenderung menggunakan bahasa kasar, klaim, tanpa pendasaran intelektual yang memadai, yang menciderai sesame milenials Malaka.

RTS    :  Terkait Pilakda Malaka, yang akan terselenggara pada tanggal 9 desember mendatang, apa yang menjadi semacam rekomendasi atau masukan bagi rekan-rekan milenials Malaka?

SN       : Harapannya, milenials Malaka harus cerdas dalam berdiskusi, atau menyatakan pendapatnya di ruang public, terutama di lini massa media sosial. Jadi, silahkan bangun argumentasi berdasarkan data dan fakta yang akurat tanpa memfitnah atau menyerang privasi orang lain.

RTS    : Terkait kedua Paslon, menurut kk servas, secara ringkas, apa yang paling tampak atau yang paling menonjol dari setiap paslon? Atau pertanyaannya, ketika menyebut SN-KT, apa yang ada dalam pikiran kk Servas, dan ketika menyebut SBS-WT, apa yang ada dalam pikiran kk?

SN       : SN-KT, mereka adalah salah satu putera terbaik yang pantas memimpin Malaka, entah itu kapan. Selain itu, yang turut melekat ialah kata SAKTI, meskipun belum saya temukan secara lebih detil maksud dari pada semboyan paslon SN-KT.

Kalau SBS-WT, mereka juga adalah putera-putera terbaik Malaka yang sudah mendapatkan amanah rakyat Malaka, dan sudah bekerja untuk rakyat Malaka, sejak lima tahun yang silam. Terutama pembangunan infrastruktur dan RPM, meskipun masih ada hal-hal yang perlu disempurnakan dengan evaluasi dan pendekatan yang lebih komprehensif.

RTS    : Apa harapan kk Servas bagi kedua paslon dalam menghadapi Pilkada Malaka 9 desember nanti?

SN       : terlepas dari posisinya sebagai salah seorang kader Partai berlogo moncong putih, saya sebagai salah seorang milenial Malaka berharap bagi bagi kedua Paslon agar, tetaplah santun dalam berpolitik dalam merebut simpati rakyat Malaka. Terutama, tim sukses dari masing-masing Paslon. Sebab suara rakyat itu ialah suara Tuhan. Vox Populi, Vox Dei.

Demikian Ngopi (Ngobrol Pintar) bersama salah seorang Politisi muda yang pernah mendedikasikan dirinya bagi rakyat Malaka di Dapil 2 Malaka, pada Pileg 2019 silam, meskipun ia belum menggapai kursi panas Anggota DPRD Malaka, namun semangat pelayanannya tak pupus hanya oleh karena keberhasilan yang tertunda  di 2019 silam.